Posts

Showing posts with the label TOTURIAL RAB

DOWNLOAD FILE EXCEL CARA PERHITUNGAN KOLOM , & PENGERTIAN KOLOM BANGUNAN

Image
  Definisi Kolom Bangunan Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.  Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar- benar sudah mampu menerima beban dari pon

CARA MENGHITUNG VOLUME BATU KALI / BATU BELAH

Image
  Dari gambar diatas kita bisa hitung berapa luasan batu belah tersebut : Caranya adalah : Diketahui :  lebar bawah ( lb ) = 600mm atau 0,6 m lebar atas ( la )     = 300mm atau 0,3 m tinggi batu belah ( t ) = 800mm atau 0,8 m tinggi batu kosong = 200mm atau 0,2m lebar batu kosong = 800mm atau 0,8 m tinggi pasir urug = 100mm atau 0,1m lebar pasir urug = 800mm atau 0,8 m dengan contoh panjang batu kali misalkan 10m Dijawab : Pertama, kita hitung volume pasir urug lebar pasir urug x tinggi pasir urug x panjang   0,8 m x 0,1m x 10m = 0,8 m3 *jadi volume pasir urug nya adalah 0,8 m3 Kedua, Hitung volume batu anstamping / batu kosong lebar batu kosong x tinggi batu kosong x panjang   0,8 m x 0,2m x 10m = 1,6 m3 *Jadi volume batu anstamping nya adalah 1,6 m3 Ketiga, Hitung Volume Batu belah nya  ( la + lb ) / 2 x t x panjang ( 0,3m+0,6m ) / 2 x 0,8m x 10m = 3,6 m3 * Jadi Volume batu belahnya adalah 3,6 m3 TERIMAKASIH..

CONTOH PERHITUNGAN STRUKTUR BETON EXCEL

Image
PERHITUNGAN BETON MANUAL PERHITUNGAN BETON MANUAL DAN BISA DIAPLIKASIKAN KE SOFWARE ETABS DOWNLOAD LINK FILE EXCEL

CONTOH PERHITUNGAN STRUKTUR KONSTRUKSI GEDUNG WF

Image
PERHITUNGAN KONSTRUKSI GUDANG MENGGUNAKAN BAJA WF DOWNLOAD LINK EXCEL

CARA MENGHITUNG PEKERJAAN PENGECATAN DAN PENGERTIANNYA

Image
 PEKERJAAN PENGECATAN Pengecatan umumnya dilakukan pada dinding bangunan baik sisi luar (eksterior)  maupun sisi dalam (interior). pilihan warna cat untuk bagian luar tentu berbeda dengan bagian dalam . Usahakan menggunakan warna yang hangat dan bersahaja pada interior rumah agar rumah terasa lebih nyaman. Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan terakhir aau finishing dalam proses pembangunan gedung. pilihan waarna yang tepat akan menghadirkan ruangan yang elegan dan cantik. selain itu, cat yang dipilih haruslah cat yang tahan terhadap cuaca, tahan terhadap jamur, tidak mudah pudar dan mudah dibersihkan. Selain dinding bangunan, pengecatan juga dilakukan pada plafond gipsum dan area yang dirasa perlu untuk dicat agar bangunan / rumah tampil cantik dan menawan. Luas pekerjaan cat dihitung berdasarkan luas dinding bangunan serta panjang dan lebar plafond. Satuan yang digunakan untuk menghitung luas pengecatan adalah meter persegi  (m2). Rumus yang digunakan untuk menghitung luas pengeca

CONTOH CARA MENGHITUNG PEKERJAAN PLAFOND DAN PENGERTIAN PEKERJAAN PLAFOND

Image
  PEKERJAAN PLAFOND Pekerjaan Plafond merupakan tahap pembuatan langit-langit rumah / bangunan. Bahan yang digunakan untuk plafond bervariasi, mulai dari gipsum, PVC, triplek dan GRC. Gipsum digunakan untuk plafond karena tampilan yang dihasilkan bagus dan menawan. Gipsum bisa dimodifikasi hingga menghasilkan tampilan yang cantik dan hangat pada ruangan. rangka untuk pemasangan plafond bisa hollow atau kayu. Jumlah material yang dibutuhkan untuk plafond dihitung berdasarkan ukuran ruangan yang dipasangi plafond. satuan yang digunakan untuk menghitung luas plafond adalah meter persegi (m2). Rumus yang digunakan untuk menghitung luas plafond adalah sebagai berikut :  Luasan Plafond = Panjang ruangan x Lebar Ruangan Sebagai contoh, kita akan menghitung luas plafond gipsum ruangan berukuran 6 meter x 10 meter. luas yang didapat adalah : Luasan Plafond = Panjang ruangan x Lebar Ruangan                             = 6 m x 10 m = 60 m2

CONTOH CARA MENGHITUNG PEKERJAAN PLESTERAN DINDING DAN ACIAN

Image
 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING Pekerjaan plesteran dilakukan untuk dinding dengan matarial bata merah, hebel dan batako. Plesteran dilakukan setelah pemasangan pemasangan dinding bata merah, hebel selesai dilakukan. Campuran semen dan pasir untuk plesteran dengan komposisi 1:2, 1:3, dan 1:4. Tebal plesteran antar 1,5cm sampai 2cm untuk meratakan dan menghaluskan, plesteran digosok dengan jedar kayu. Cara Menghitung luas plesteran bata merah / hebel adalah sebagai berikut : Luas Plesteran = panjang dinding x tinggi dinding x 2  Contoh misalkan panjang dinding 10m dan tinggi dinding 4m ,  jadi luas plesteran nya adalah : 10 x 4 x 2 = 80 m2 note : kenapa dikali 2 karena ada sisi luar dan sisi dalam. PEKERJAAN ACIAN DINDING Acian dinding bangunan digunakan untuk memperhalus dinding yang sudah diplester sehimgga didapatkan tampilan yang bagus, halus dan rata. Acian terbuat dari semen dan Air , dicampur dalam wadah seperti ember . Luas acian sama dengan Luas Plesteran  jadi rumusnya sama aja 

CARA MENGHITUNG LUAS ATAP BAJA RINGAN

Image
  CARA MENGHITUNG  LUAS  ATAP BAJA RINGAN Baja ringan merupakan   suatu material bahan bangunan yang biasanya digunakan untuk konstruksi atap bangunan, baik itu untuk rumah, gudang, tempat parkir, pabrik, maupun bangunan lainnya. akhir-akhir ini baja ringan jadi semakin primadona di masyarakat, selain banyak direkomendasi oleh banyak tukang-tukang , baja ringan juga sangat aman dari segi kekuatan dan ketahanan suatu bangunan atap. Pada contoh gambar diatas kita akan coba menghitung luasan Atap  Baja ringan nya Panjang contoh atap diatas adalah 5 meter dan lebar 6 meter dengan asumsi kemiringan 30 derajat, untuk menghitung berapa luas atap nya adalah sebagai berikut Berikut perhitungannya :  note: cos30 = 0,866 Panjang Bangunan x lebar bangunan : kemiringan atap = 5 m  x 6 m : 0,866 = 34,64 m2 jadi untuk bangunan diatas  luas atap baja ringan nya adalah 34,64 m2

CONTOH RAB DAN PERHITUNGAN JALAN LINGKUNGAN

Image
       Contoh RAB Jalan Lingkungan diatas memiliki panjang Jalan 350 M dan lebar Jalan 1,5 M mari kita bahas bareng-bareng satu persatu Pertama : Pekerjaan Pembersihan badan jalan disitu tertera dengan Volume 14 m perhitunngannya : Panjang x lebar jalan x 2% asumsi pembersihan lokasi                                        350 m x 1,5 m x 2% = 14m Kedua : Lapis Pondasi agregat Kelas A (Buruh) dengan Volume 26,25  m3 perhitungannya : panjang jalan x lebar jalan x tebal lapis pondasi                                        350 m x 1,5 m x 0,05 m = 26,25 m3 Ketiga :  Lapis Resap Pengikat dengan Volume 420 liter perhitungannya : Panjang jalan x Lebar Jalan X koefisien Lapis resap pengikat                                     350 m x 1,5 m x 0,8 = 420 liter Keempat : Lapis Perekat dengan Volume 105 Liter Perhitungannya : Panjang jalan x lebar jalan x koefisien lapis perekat                                            350 m x 1,5 m x 0,15 = 105 liter Kelima : Latasir Kelas A dengan Volume 70

CARA MENGHITUNG BEKISTING SLOOF , KOLOM, DAN BALK

Image
  CARAMENGHITUNG BEKISTING SLOOF, KOLOM DAN BALK          1. SLOOF Contoh ini hanya satu sloof dengan panjang 6 M dan tinggi atau sisi tegak 20CM atau 0,2M. Satuan yang dipakai untuk menghitung bekisting slooof adalah meter persegi (M2) karena sloof berada diatas pondasi, maka volume bekisting sloof hanya dihitung sisi tegaknya. sisi bawah tidak dihitung. untuk menghitung luas bekisting sloof adalah : Luasan Bekisiting : = (Sisi tegak sloof x 2 x panjang sloof)                                      = (0,2m x 2 x 6m)                                               = 2,4 m2 2. KOLOM Kita akan menghitung Volume bekisting kolom   dengan dimensi kolom 20 x 20 dengan tinggi kolom 4m satuan yang digunakan adalah meter persegi (m2) untuk menghitung luas bekisting kolom adalah: Luasan Bekisiting               = (Panjang x Tinggi Kolom x 2 ) + ( Lebar x Tinggi Kolom x 2 )                                                          = ( 0,2m x 4m x 2 ) + ( 0,2m x 4m x 2 )  

TAHAPAN PENTING SEBELUM MENYUSUN RENCANA ANGGAAN BIAYA (RAB)

  Tahapan yang dilakukan dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya   (RAB) Proyek adalah sebagai berikut: 1.             Menhitung volume pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai gambar detail desain yang direncanakan dan disetujui pemilik proyek. perhitungan mencakup pekerjaan yang akan dilaksanakan, seperti perhitungan pekerjaan struktur yakni pekerjaan beton, bekisting dan besi serta pekerjaan arsitektur yakni pekerjaan pintu, jendela, pekerjaan kearmik, dinding, plafond, dll. 2.             Membuat analisis perhitungan bahan dan upah untuk masing-masing jenis pekerjaan yang telah dihitung volume pekerjaannya berdasarkan gambar rencana. Analisis bias dilakukan dengan mengacu pada analisi harga satuan sesuai Standart Nasional Indonesia. 3.             Mmebuat perhitungan harga satuan pekerjaan berdasarkan volume pekerjaan dan analisi harga satuan untuk suatu pekerjaan tertentu 4.             Membuat rekapitulasi dari biaya keseluruhan.

CONTOH ITEM-ITEM RAB PEKERJAAN BANGUNAN RUMAH

  Contoh Item-Item Pekerjaan Dalam Sebuah Proyek Bangunan 1.             Pekerjaan Persiapan                 a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi                 b. Pekerjaan Bouwplank/Pengukuran 2.             Pekerjaan Pondasi                 a. Pekerjaan Galian                 b. Pekerjaan Urugan Pasir Bwah Pondasi                 c. Pekerjaan Urugan Tanah Bekas Galian                 d. Pekerjaan Pondasi Batu Kali 3.             Pekerjaan Beton                 a. Pekerjaan Sloof Beton                 b. Pekerjaan Kolom Beton                 c. Pekerjaan Balok Beton 4.            Pekerjaan Bata Merah dan Plesteran 5.             Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jedela 6.             Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap 7.             Pekerjaan Plafond 8.             Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai 9.             Pekerjaan Pemasangan Sanitari 10.           Pekerjaan Instalasi Listrik 11.           Pekerjaan Instalasi Air 12.           Pekerjaan Pengecat

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN BESI

Image
       Kita ambil contoh gambar diatas , untuk menghitung kebutuhan besi kita harus memahami dulu gambar kerja nya contoh diatas Tulangan utama 6 Ø12 artinya tulangan utama membutuhkan 6 titik besi dengan diamter besi 12 Tulangan Sengkang  Ø8-150 artinya tulangan sengkang menggunakan besi 8 dengan jarak 150mm / 15cm contoh : sebuah kolom tinggi 4 meter , dengan tulangan utama  6 Ø12 dan tulangan sengkang  Ø8-150 membutuhkan berapa batang besi? hitungan: TULANGAN UTAMA Diketahui  : tinnggi kolom (a): 4m                        jumlah tulangan (b) : 6bh                        Koefisien besi  12 (c) : 0,89                         panjang besi/ batang (d) : 12m *Rumus koefisien besi : 0,006165 x jenis besi x jenis besi, disini kita menggunakan besi 12 jadi 0,006165 x 12 x 12  jadi : a x b x c / d = 4 x 6 x 0,89 / 12 = 1,78 atau 2btg TULANGAN SENGKANG Diketahui  : tinnggi kolom (a): 4m                    jarak tulangan (b) : 15 cm                    Koefisien besi 8 (c) : 0,39             

CARA MENHITUNG RAB BANGUNAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DAN PERSIAPN

       Seperti dipostingan admin sebelumnya, RAB merupakan item penting dalam sebuah pekerjaan atau proyek, maka dari itu sekarang admin mau bahas dan sharing tentang bagaimana cara menhitung RAB bangunan sederhana,  Contoh : Kita akan menghitung bangunan dengan ukuran 6 m x 7 m Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah item-item pekerjaan yang akan tuangkan dalam RAB tersebut, contohnya: 1.PEKERJAAN PERSIAPAN - Pek.Pembersihan Lapangan :  P x L atau luasan yang akan dibersihakan, 6m x 7m : 42m2 - Pek.Pemasangan Bowplank /  pengukuran : Keliling Bangunan ( P +L ) x 2 2. PEKERJAAN TANAH - Pek.Galian Tanah pondasi : Panjang Pondasi x Lebar Pondasi x Tinggi Galian Pondasi (m3) - Pek Urugan Pasir dibawah pondasi : Panjang Pondasi x Lebar Pondasi x Tinggi Galian Pondasi (m3) - Pek.Pondasi Batu belah : (lebar atas + lebar bawah) / 2 x Tinggi Pondasi x Panjang Pondasi,  Contoh: diketahui - lebar atas 30 cm = 0,3 m (a) -lebar bawah 60 cm = 0,6 m (b) - tinggi Pondasi : 60 cm = 0,6 m

PENGERTIAN DAN ALUR PEMBUATAN RAB ( RENCANA ANGGARAN BIAYA )

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah Perhitungan banyaknya biaya yang di keluarkan untuk bahan, alat dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau Proyek tersebut.       Seacara garis besar RAB merupakan dasar penting dalam melaksanakan pekerjaan sebuah pekerjaan atau proyek, ada beberapa hal yang perlu diingat, sebelum membuat RAB yang baik dan benar sebelumnya kita harus melakukan hal hal sebagai berikut :  1. Persiapan  a. Gambaran lokasi yang akan disurvey atau dibuat RAB  b. Perelatan Pendukung, Contoh Meteran , Alat ukur lainnya  c. Menyiapkan rencana kerja  d. dan lain lain       Setelah Persiapan semua sudah siap, masuk ke tahap selanjutnya yaitu :  2. Survey Lapangan        Output dari survey lapangan adalah kita mengukur dan mencari kebutuhan sebuah pekerjaan yang akan dituangkan dalam RAB, contohnya :  a. Topografy daearah tersebut b. Quary / Sumber material yang akan digunakan  c. Tenaga kerja lokal dan tenaga kerja teknis yang akan men