LAPIS PONDASI JALAN DENGAN AGREGAT

 

SUB BASE DAN BASE

 

1.      Pengertian

·         Lapisan Sub Base adalah material yang di pasang di bawah base di atas Subgrade.

·         Lapisan Base adalah material yang dipasang tepat di bawah lapis permukaan jalan.

 

2.      Lapisan perkerasan terdiri dari perkerasan lentur dan perkersan kaku

·      Perkerasan lentur relative lentur jika dibandingka dengan beratnya beban lalu lintas yang diterimanya, beban ditahan oleh sebagian luas tepi bawah perkerasan sesuai dengan distribusi beban ke perkerasan, kemudian diteruskan ke subgrade.

·      Perkerasa kaku bersifat kaku sehingga beban lalu lintas yang diterima dapat ditahan kurang lebih oleh seluruh luas tepi bawah lapis perkerasan kaku, kemudian diteruskan ke Subgrade.

 

3.      Pada perkerasan lentur, tujuan Sub base dan Base adalah untuk:

·      Dengan kekakuannya sendiri mendukung beban lalu lintas yang diterimanya, bahwa perkerasan entur di bayangkan seperti lembaran karet, sebenarnya dia juga punya kekuatan yang mampu mendukung beban meskipun tidak sekuat lembaran baja.

·      Denga ketebalan perkerasannya untuk menyebarkan beban lalu lintas dipermukaan perkerasan menjadi tekanan yang mampu diterima oleh Subgrade.

 

4.      Jenis lapis podasi jalan

·      Lapisan pondasi bawah

- Tanpa Pengikat

                      *  Lapis Pondasi Agregat kelas B

-  Dengan Pengikat

                        *  ATSB Konvensional

                        *  CTBS

 

·      Lapis pondasi atas

-  Tanpa Pengikat

* Lapis Pondasi Agregat Kelas A

* Dry Bound Macadam

 

                        -  Dengan Pengikat

                                    * Pengikat Air

o      Water Bound Macadam

                                    * Pengikat Semen

o      PCC ( Portland Cement Concrete)

o      CTB

o      Soil Cement Base

 

 LAPIS PONDASI JALAN DENGAN AGREGAT

5.      California Bearing Ratio ( CBR )

·      Perbandingan beban untuk penetrasi peston seluas 3 inch sedalam 0,1 inch terhadap beban 300 lbs, atau 0,2 inch terhadap beban 4500 lbs.

 

Catatan:

-   Biasanya diambil yang penetrasi 0,1 inch

-   Apabila yang 0,2 inch >, pengujian harus diulang

-   Apabila hasil ulang masih lama, maka diambil yang 0,2

 

6.      Jenis Apa Saja Base Coarse itu

·      Bahan Berbutir (Granular Material)

-          Lapis Pondasi Agregat terbuat dari campuran batu pecah dan sirtu

·      Bahan Distabilkan dengan pengikat

-           Bahan Pengikat Semen

* PCC (Potland cement concrete) , > ≥ K250

* CTB (Cement Treated Base), Ucs 7 Hari > 45 Kg/Cm2

* Soil Cement, Ucs 7 Hari, > ≥ 20 Kg/Cm2


7.      Jenis Campuran Aspal Untuk Subbase Coarse

·      Jenis sama dengan Base Coarse, mutu baha boleh lebih rendah dari Base Coarse

-     CBR Base  ≥ 80 %

                        -     CBR Subbase  ≥ 30 %

·      Laston bawah ( Asphalt Treated Subbase)

 

8.      Berapakah CBR yang Ekonomis untuk perkerasan lentur:

·      Cara mengekonomiskan tanah ber CBR kecil

CBR yang ekonomis > 6, Apabila < 6 dapat digunaan capping layer yang terbuat dari selected (CBR  > 10)

-  CBR = 3 – 6, digunakan capping layer 20 cm, gabungan capping  layer dan tahan asli diperkirakan dapat mencapai CB = 6

-  CBR < 3, digunakan capping layer 35 cm, gabungan capping layer dan tanah asli diperkirakan dapat mencapai CBR = 6.

 

9. Pekerjaan Lapis Pondasi Jalan

·         Lapis Pondasi Agregat ( satuan M3)

Mencakup pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, penyiraman, dan pemadatan Agregat di atas permukaan yang telah disiapkan dan diterima oleh direksi pekerjaan. (Lapis pndasi agregat kelas C, B dan A).

 

·         Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal (satuan M3)

Mencakup pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, penyiraman, dan pemadatan material untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal, merupakan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah disiapkan. ( Lapis pondasi agregat kelas C).

 

LAPIS PONDASI JALAN DENGAN AGREGAT

10.  Gradasi Lapis pondasi Agregat

 



11.   Sifat sifat Lapis Pondasi Agregat

 


 

LAPIS PONDASI JALAN DENGAN AGREGAT

12.   Penghamparan Lapis Pondasi Agregat

·      Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air yang tersebar dan dalam rentang waktu yang disyaratkan.

·      Tiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang di perlukan dalam toleransi yang disyaratkan.

·      Pabila akan dihampar lebih dari satu lapis, maka harus diusahakan sama tebalnya.

·      Lapis pondasi agregat harus dihampar dan dibentuk dengan slah satu metode yang disetujui yang tidak menyebabkan segregasi pada partikel agregat tersebut.

·      Material yang segregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan material yang bergradasi baik.

·      Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali ada persetujuan dari Direksi pekerjaan.

 

13.  Pemadatan Lapis Pondasi Agregat

·      Tiap lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh direksi pekerjaan, hingga kepadatan minimum 100% dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified).

·      Direksi pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas roda karet (PTR) untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis (Vibrator Roller) di anggap mengakibatkan degradasi berlebihan dari lapis pondasi agregat.

·      Pemadatan harus dilakukan bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % dibawah kadar air optimum sampai 1 % diatas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modified.

·      Penggilasan harus dimulai dari seanjang tepid an bergerak sedikit demi sedikit kea rah sumbu jalan, dalam arah memanjang.

·      Pada yang bersupe elevasi penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah, penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapisan tersebut terpadatkan dengan merata.

·      Material sepanjang kerb dan tempat tempat yang tidak bias terjangkau roda mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.

 

14.  Pengujian Lapis pondasi Agregat

·      Pengujian dilakukan minimum pada tiga sampel yang mewakili sumber material yang diusulkan.

·      Pengujian rutin pengendalian mutu material harus dilaksanakan untuk mengendalikan ketidakseragaman material yang di bawa ke lokasi pekerjaan.

·      Setiap 1000 meter kubik material yang di produksi paling sedikit harus tidak kurang dari 5 pengujian indek plastisitas, 5 pengujian Gradasi, dan 1 pengujian kepadatan kering maksimum.

·      Pengujian CBR harus dilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana di perintahkan oleh Direksi pekerjaan.

·      Kepadatan lapangan dan kadar air materialyang di padatkan  harus di periksa secara rutin,pada lokasi yang sudah di tetapkan oleh Direksi pekerjaan, namun tidak boleh berselang dari 200 m.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

CARA MENGHITUNG BEKISTING SLOOF , KOLOM, DAN BALK

CONTOH LAPORAN AKHIR KONSULTAN PENGAWAS

CONTOH LAPORAN PENDAHULUAN KONSULTAN